Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2019

SETENGAH TELANJANG, AKSI IBU-IBU DISEKITAR DANAU TOBA MEMPERTAHANKAN TANAHNYA. ADAKAH YANG SALAH ?

Gambar
OLEH : Henri Silalahi Kader PMKRI Cab Jakarta Timur   "Perampasan ruang hidup yang dibalut dengan pembangunan" Yahh.. itulah yang terlintas dalam pikiran saya melihat kasus yang terjadi di desa Sigapiton, Kecamatan Ajibata, Toba Samosir pada hari kamis 12/09/2019. Badan Pelaksana Otoritas Danau Toba (BPODT) mengerahkan satpol PP Toba Samosir dibantu oleh personil kepolisian dan TNI masuk ke wilayah perkebunan yang diakui masyarakat sigapiton sebagai tanah ulayat (tanah adat). "warga meminta tanah itu di akui sebagai tanah adat karena puluhan sampai ratusan tahun mereka hidup dan berketurunan disana" hal ini di ucapkan oleh Rocky Pasaribu yang mewakili warga desa sigapitonkepada media Tagar.id.   perlu kita ketahui bahwa tanah ulayat (tanah adat) adalah tanah yang diakui dan di jamin keberadaannya oleh negara. Dalam pasal Pasal 18B ayat (2) UUD 1945 yang menyatakan bahwa : " Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum ad...

KU ANALOGIKAN BUKU KU

Setiap kita adalah cerita dimasa yang akan datang terlepas dari baik-buruk yang kita lakukan, kita hanyalah penumpang di bumi ini hanya sebuah buku yang akan habis jika sudah ditulisi banyak kata-kata terlepas apakah kata-kata itu bermakna atau tidak, tinta akan mengisi setiap lembar buku itu. sebab setiap kita pasti akan tiada, tinggal apa yang akan kita wariskan ? apakah hanya sekedar nama ? banyak nama yang sama di dunia ini. jika setiap kita berpeluh keringat, menghabiskan waktu dalam hiruk pikuk konsumsi terjebak dalam suatu siklus yang hidup hanya untuk diri sendiri lalu mati. cukup kah itu sebagai buku yang indah untuk di ceritakan dimasa yang akan datang?

DANAU TOBA DIKASIH LABEL HALAL ?

Gambar
Oleh : Henri Silalahi, Kader PMKRI Cab Jakarta Timur. Gambar diatas adalah unjuk rasa yang dilakukan oleh Aliansi Mahasiswa Peduli Danau toba didepan kantor gubernur sumatera utara yang menentang wacana danau toba akan deberikan label halal. hormat bagi mahasiswa yang turun kejalan memprotes wacana ini. tapi ada persoalan yang lebih urgent yang perlu di perjuangkan dibanding label wasata halal di danau toba. Tanpa diberi label halal danau toba itu sudah halal, tidak haram sama sekali. namun terimakasih yang sebesar-besarnya kepada gubernur sumatera utara yang telah mewacanakan ini, karena melalui wacana gibernur ini muncul antitesa dari masyarakat yang berupa penolakan, banyak kemudian masyarakat adat batak dan mahsiswa yang bersuara akan hal ini baik melalui demonstrasi dijalanan maupun menyuarakannya melalui di media sosial protes-protes yang bermunculan tersebut menunjukkan masih banyak masyarakat adat batak dan mahasiswa sumatera utara yang cinta akan budaya dan kearif...